Latest News :

Bunda Maria

Posted by at Saturday, 29 October 2016

BUNDA MARIA BAGI ORANG KATOLIK

Bunda Maria, karena peranannya begitu besar dalam sejarah keselamatan, maka ia juga menjadi bunda pengantara kita. Melalui dan dalam Maria kita memperoleh keselamatan dari Allah dalam diri Yesus Kristus Putera Allah, yang menjadi manusia dan dilahirkan dari Perawan Maria.Peranannya dalam sejarah keselamatan begitu penting, oleh karena keterpilihannya menjadi seorang Co-Redemtriks (Rekan Penebusan). Ia dirahmati secara khusus oleh Allah di dalam panggilannya menjadi Bunda Allah (bdk. Luk.. 1:28).
Allah memilih Bunda Maria untuk menjadi ibu Tuhan (Theotokos); karenanya, ia dipersiapkan secara khusus, sehingga sejak dari dalam kandungan ia tidak berbuat dosa. Ia tetap perawan (Dogma 1854). Oleh rahmat dan perlindungan Allah, ia terlindung dari segala noda dosa, ia hidup tanpa cela. Keterpilihannya menjadi Ibu Tuhan membuka kembali pintu surga yang telah ditutup karena dosa Hawa.Ia adalah Hawa baru, ibu dari semua yang hidup, sebagaimana Kristus adalah Adam baru. Kepasrahannya yang total kepada rencana dan kehendak Allah menjadikan dia sangat berkenan di hadapan Allah. Ia adalah makhluk yang paling sempurna dari semua ciptaan. Bunda Maria adalah model iman yang harus diteladani, iman penuh penyerahan, “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” (Luk. 1:38) Maria adalah contoh dan teladan Geraja yang ulung (LG.53).
Magnificatnya (Luk. 1:46-55), mengungkapkan suatu pujian yang sangat indah kepada Allah, karena Allah menggenapi Firman-Nya, yang disampaikan-Nya melalui para nabi, tentang kedatangan Putera Allah yang menyelamatkan dunia. Keselamatan yang dinanti-nantikan itu, kini terlaksana dalam dan melalui Maria.Terlebih lagi Allah memilih orang yang kecil dan sederhana seperti dia (Maria) untuk menjadi ibu Tuhan.Jiwa Maria sungguh sederhana, tetapi justru dalam kesederhanaannya Allah memilih dia. Ia adalah ibu Tuhan yang berbahagia dan bersahaja. (bdk Luk.1:48)

Bunda Allah dan Bunda Gereja 


Keterpilihan Maria oleh Allah, untuk melahirkan Yesus sebagai Anak Allah menjadikan Maria sebagai Bunda Allah,Theotokos atau Maria Mater Dei, (Konsili Efesus 431). Gelar Maria sebagai Bunda Allah atau Theotokos didasarkan pada pribadi Yesus sebagai Anak Allah.Yesus lahir dari Maria bukan hanya sebagai manusia saja, tetapi sekaligus Allah.Yesus lahir seratus persen manusia dan seratus persen Allah.Pribadi Yesus sebagai Allah dan Manusia, yang lahir dari Maria tidak dapat di pisahkan.Sebagai manusia Yesus berumur 33 Tahun, sejak kelahirannya dari Maria sampai wafat-Nya di kayu salib. Namun, sebagai Allah, Yesus adalah Sang Sabda yang berasal dari Allah yang sudah ada sebelum ciptaan jagat raya, sampai kekal. Pristiwa inkarnasi merupakan peristiwa penjelmaan Sang Sabda menjadi manusia dalam pribadi yang bernama Yesus yang dilahirkan oleh Maria.Yesus sendiri mengakui, dalam Luk. 8:19-21, ketika Ia sedang mengajar dan orang mengatakan kepada-Nya, bahwa ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya ingin bertemu dengan Dia. Ia menjawab, Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengar firman Allah dan melakukannya. Orang menafsirkan ayat ini, bahwa Yesus meremehkan Maria.Namun, justru sebaliknya, secara tidak langsung Yesus mau mengatakan bahwa Maria adalah ibu-Nya, karena Maria telah mendengarkan firman Allah dan melakukannya secara sempurna. Jadi tidaklah salah Gereja memberi gelar kepada Maria sebagai Bunda Allah, karena ia telah melahirkan Yesus yang adalah Allah dan manusia.
Sejak Maria diakui sebagai Bunda Allah, maka penghormatan dan devosi kepadanya sangat berkembang.Ia sangat dihormati sebagai teladan dan ibu umat beriman. Maria adalah Bunda Gereja (Mater Ecclesia ). Peristiwa di bawah kaki salib Putera-Nya (Yoh 19:25-27), melambangkan persatuan Maria dengan Kristus, sebagai kepala Gereja.Pada saat itulah Kristus menyerahkan Maria kepada Gereja. ”…Ibu inilah anakmu, lalu Ia berkata kepada murid-muridnya, inilah ibumu.” Maka sejak saat itulah Maria menjadi milik Gereja sebagai ibu, dan Kristus mempercayakan umatnya kedalam tangan Bunda-Nya. Karena itu kita sebagai orang kristen dan murid Kristus harus menerima Maria sebagai ibu, karena ia telah diserahkan Kristus kepada kita.
Sejak penyerahan Maria kepada Gereja oleh Kristus di bawah salib-Nya, Maria mempersatukan dirinya dengan Kristus sebagai Kepala Gereja.Ia menjadi orang yang paling dekat dengan Kristus.Ia menjadi Pengantin Kristus (Sponsa Kristi), mempelai Gereja. Karena peranannya sebagai mempelai Ilahi, ia berada di antara Kristus dan Gereja. Ia bersatu dengan Kristus sekaligus bersatu dengan Gereja. Karena kedekatannya dengan Kristus dan Gereja, maka banyak devosi dan doa yang dipanjatkan kepada Allah melalui Bunda Maria terkabul, karena ia sangat berkenan di hadapan Allah.
Karena peranannya sebagai ibu Gereja (Mater Ecclesia) dan karena kedekatannya dengan Allah, Maria sering dijadikan Allah sebagai jurubicara-Nya, untuk tugas-tugas tertentu dalam Gereja, melalui penampakannya kepada Gereja. Kalau Bunda Maria menampakan diri, berarti Allah sendiri yang berbicara kepada manusia melalui Bunda Maria, karena ia begitu dekat dengan Gereja. Tentu saja kalau penampakan itu otentik, seperti Lourdes, Fatima, Medugorje, dan lain-lain, yang telah diakui oleh Gereja.Penampakan yang otentik selalu membawa buah-buah yang positif bagi Gereja dan tidak dapat dihalangi oleh manusia. Buah-buah itu antara lain berupa pertobatan, kesembuhan, sukacita, dan kegembiraan bagi umat Allah.

Kesimpulan 

Bunda Maria dipilih dan dirahmati secara khusus oleh Allah, untuk melahirkan Petera-Nya.Rahmat yang diperoleh Maria semata-mata karena jasa Yesus Kristus.Maria mengambil bagian secara penuh dalam karya keselamatan Allah bagi manusia, karena melalui dialah, Juruselamat dilahirkan. Karenanya ia menjadi Bunda Allah sekaligus sebagai Bunda Gereja, sebagai ibu yang mempunyai rasa cinta yang besar terhadap Gereja. Kelembutan hati dan kedekatannya kepada Allah, membuat dia menjadi tempat bagi kita anak-anaknya untuk datang memohon bantuan melalui doa-doanya.
Ketaatannya yang sempurna kepada kehendak Allah menjadikan dia (Maria) sangat berkenan di hadapan Allah, sebagai ciptaan yang paling luhur dan sempurna.Imannya yang penuh penyerahan membuat dia sebagai tokoh terbesar dalam Gereja yang patut diteladani. Namun bagaimana pun tingginya derajat Maria, ia tidak dapat disamakan dengan Allah Tritunggal sebagai Pencipta. Ia berada jauh di bawah Allah, sebab dia hanyalah ciptaan Allah sama seperti kita, tetapi ia dilindungi secara khusus, sehingga ia hidup tanpa dosa. Ia tetap perawan.Oleh karena itu, Maria tidak dapat disembah, hanya dihormati sebagai insan Allah, yang mempunyai peranan penting dalam sejarah keselamatan umat manusia.Hanya Allah sajalah yang patut disembah.Karenanya, ibadat kepada Maria harus ditempatkan sebagaiman mestinya sesuai dengan ajaran Gereja.Ibadat atau cinta kepada Maria harus bersifat sekunder, sedangkan ibadat atau cinta kepada Allah harus bersifat primer.

Share this Post :

0 komentar:

Powered by Blogger.

About Me

Followers